Semarang, 25 September 2018
Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), organisasi profesi ilmu kebumian terutama bidang ilmu geofisika, menyelenggarakan pertemuan ilmiah tahunan ke-43 di Semarang.
PIT HAGI 43 yang berlangsung pada tanggal 25-27 September 2018 ini mengusung tema Ilmu kebumian untuk energi, masyarakat dan keberlanjutan. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 400 orang peserta tersebut dimulai sebelumnya penyelenggaraan Lokakarya/Workshop antara HAGI yang bekerjasama dengan Kementerian PUPR yang berlangsung 1 hari pada 24 September 2018. Hasil lokakarya tersebut yaitu:
Kompleksitas kondisi permukaan Indonesia merupakan tantangan sendiri dalam pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan sarana publik. Peran ilmu geofisika sangat diperlukan termasuk untuk merumuskan dan memperbaiki pedoman pengukuran dan aplikasi geofisika.
Kementerian PUPR mengharapkan HAGI dan ahli kebumian dapat ikut memberikan pemikiran dan karya nyata untuk setiap program strategis Kementrian PUPR diantaranya pembangunan DAM dan bendungan yang dikerjakan sangat aktif beberapa tahun terakhir.
Malamnya acara dilanjutkan dengan Ice Breaker Night pada tanggal 24 September 2018 yang dihadiri oleh Ibu Wakil Walikota Kota Semarang yang akrab dipanggil Mba Ita. Pada sambutannya Mba Ita menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Kota Semarang sebagai tempat diselenggarakannya PIT HAGI 43. Kesempatan tersebut juga digunakan untuk menyampaikan perkembangan pembangunan dan penataan Kota Semarang yang semakin baik serta program pembangunan Kota Semarang kedepan.
Hari kedua acara PIT HAGI 43 diisi dengan pembukaan acara yang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan pada perkembangan ilmu kebumian khususnya geofisika. Setelah disampaikan laporan kegiatan oleh Ketua Acara PIT HAGI 43 Semarang, Hernowo Danusaputro, MT yang merupakan dosen Geofisika UNDIP dilanjutkan dengan presentasi oleh Presiden HAGI periode 2016-2018 Rusalida Raguwanti (Pertamina). Paparan presiden HAGI menjelaskan pencapaian HAGI selama 2 tahun terakhir serta interaksi antara pengurus HAGI pusat dengan 24 Komisariat Wilayah HAGI di seluruh Indonesia dan luar negeri. Komisariat Wilayah HAGI terbaru yang berhasil dibuka adalah Kalimantan Barat, Sulawesi Utara serta Amerika Serikat yang berpusat di Houston. Sementara Komwil HAGI Taiwan menunggu administrasi untuk peresmian pada tahun 2019 setelah dilakukan persiapan sebelumnya. Acara pembukaan dilanjutkan dengan penyerahan 5 HAGI Award kepada anggota HAGI yang dinilai memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu geofisika Indonesia dan HAGI sebagai organisasi profesi.
Acara pembukaan dilanjutkan dengan sambutan oleh Direktur Hulu Pertamina (Persero) yang disampaikan Nanang Abdul Manaf. Nanang banyak menyampaikan tantangan dan anitisipasi yang diperlukan dari sektor migas untuk ilmu kebumian khususnya geofisika kedepan. Selanjutnya, Rektor UNDIP yang diwakili oleh Pembantu Rektor I Prof. Dr. Ir. Muhammad Zainuri, DEA memaparkan dorongan unviersitas selaku Lembaga Pendidikan dalam mengantisipasi tantangan kebutuhan di masyarakat, baik melalui ilmu maupun teknologi yang terus berkembang dan berubah. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kepala SKKMigas yang disampaikan oleh Taslim Z Yunus selaku Kepala Pengawas Internal SKKMigas. Taslim memaparkan upaya yang dilakukan SKKMigas dalam memacu perkembangan industry migas di Indonesia ditengah sulitnya menaikan tingkat produksi dan lifting migas nasional.
Terakhir sebagai puncak acara peresmian PIT HAGI 43 diisi dengan Sambutan Gubernur Provinsi Jawa Tengah yang disampaikan oleh Ir. Ahmad Gunawan, MT selaku Kepala Bidang Geologi, Mineral dan Batubara Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah. Sambutan disampaikan sebagai apresiasi Gubernur Jateng atas diselenggarakannya acara pertemuan ilmiah dan kontribusi keilmuan para anggota HAGI.
Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo, SH, MH yang menyempatkan hadir pada sore hari pertama penyelenggaraan PIT HAGI 43 menyatakan dengan tegas dukungan pemerintah provinsi Jawa Tengah untuk pengembangan ilmu kebumian terutama Geofiska yang diharapkan mampu memberikan mafaat nyata bagi masyarakat. Dukungan tersebut langsung ditindaklanjuti dengan ditawarkannya penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemprov Jawa Tengah dengan HAGI melalui dinas terkait di lingkungan provinsi Jawa Tengah.
Acara dilanjutkan dengan diskusi panel mengenai peran strategis ilmu kebumian geofisika dalam aspek kebencanaan, potensi aplikasi untuk industri infrastruktur, serta antisipasi bentang alam tempat kita tinggal. Acara yang terselenggara berkat dukungan sponsor dari berbagai perusahaan dan lembaga masih terus berlangsung hingga Kamis 27 September 2018 yang diisi dengan presentasi karya ilmiah ilmu geofisika, pameran, rapat anggota dan serah terima kepengurusan HAGI kepada Presiden HAGI terpilih periode 2018-2020 Dr. Andri Dian Nugraha dari Geofisika Institut Teknologi Bandung.
Sekilas HAGI
*** HAGI berdiri pada 10 Oktober 1976, memiliki lebih dari 4000 anggota dan 24 Komisariat Wilayah yang tersebar di Indonesia, Malaysia, Australia, Australia dan Amerika